GORONTALO UTARA – SuaraIndonesia1.com, Kepala Sekolah SDN 14 Tolinggula, Lidya Wati Abas, memberikan tanggapan resmi terkait pelaksanaan Program G2-10 yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara. Menurutnya, program tersebut disambut positif oleh seluruh tenaga pendidik di wilayah Tolinggula, karena dinilai memberikan manfaat nyata, khususnya dalam peningkatan keterampilan dan kemandirian ekonomi para guru.
“Alhamdulillah, kami dari pihak sekolah menanggapi program G2-10 ini dengan positif. Program ini tidak serta-merta dalam bentuk bantuan uang, juga bukan kewajiban mutlak untuk memberikan sepuluh ekor ayam atau kambing dari pihak sekolah,” jelas Lidya Wati Abas saat diwawancarai melalui fia telvon, kamis (23/10/2025).
Ia menjelaskan, mekanisme pelaksanaan program di sekolahnya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
“Kalau menurut saya, setiap guru cukup menyumbangkan dua ekor kambing atau ayam, atau sebaliknya, sesuai kemampuan. Jadi tidak ada unsur paksaan atau beban di dalamnya,” ungkapnya.
Lidya juga menegaskan bahwa hewan ternak yang dikumpulkan nantinya akan diberikan kepada yang memiliki keahlian beternak, agar dapat dikembangkan dan menjadi sarana pembelajaran ekonomi produktif.
“Tapi dengan catatan, ternak itu bukan untuk diperjualbelikan. Tujuannya agar guru-guru dan siswa dapat belajar mengembangkan ternak, memahami cara beternak yang baik, dan juga bisa membantu dalam hal ekonomi keluarga,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menepis isu yang beredar di media sosial mengenai adanya keluhan dari guru-guru terkait pelaksanaan program tersebut. Menurutnya, hingga saat ini, belum ada satu pun tenaga pendidik di wilayah Tolinggula yang merasa terbebani.
“Saya sudah menanyakan langsung kepada teman-teman guru, dan mereka semua menyatakan tidak merasa keberatan. Program ini justru diterima dengan senang hati, karena dijalankan sesuai kemampuan masing-masing. Misalnya, jika hanya bisa menyediakan dua ekor kambing atau ayam, itu tidak masalah, karena nanti akan dikembangkan hingga menjadi lebih banyak,” ujar Lidya.
Ia juga memberikan imbauan kepada masyarakat dan pengguna media sosial agar tidak mudah percaya terhadap akun-akun anonim atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Saya berharap masyarakat, terutama pengguna media sosial, jangan mudah terpengaruh oleh unggahan dari akun-akun bodong atau tidak jelas sumbernya. Jika membaca informasi yang mengatasnamakan guru-guru merasa keberatan terhadap program ini, sebaiknya diabaikan saja, karena faktanya tidak demikian,” tegasnya.
Sebagai penutup, Lidya menegaskan komitmen para guru di Tolinggula untuk mendukung penuh kebijakan Bupati Gorontalo Utara melalui program G2-10 tersebut.
“Sekali lagi, kami dari pihak guru-guru sangat menerima dan bangga dengan adanya program G2-10 yang diinisiasi oleh Bapak Bupati Gorontalo Utara. Kami akan melaksanakan program ini dengan senang hati dan sebaik-baiknya, demi kemajuan daerah dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya.


