BONE BOLANGO, suaraindonesia1.com – Di tengah berbagai konflik dan polemik yang melanda Kabupaten Bone Bolango, khususnya yang melibatkan kalangan pejabat publik, aktivis Andika Wijaya menyerukan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk menggelar kegiatan Doa dan Dzikir Bersama. Langkah ini diusung sebagai bentuk ikhtiar spiritual guna memohon keselamatan, perlindungan, dan kedamaian bagi seluruh masyarakat serta daerah.
Berbagai konflik yang terjadi dinilai sebagai pertanda bahwa daerah yang dicintai ini sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Suara mahasiswa dan masyarakat pun terus menggema hampir setiap harinya, mendesak adanya stabilitas dalam kinerja pemerintah.
“Ketika suara rakyat tak lagi didengar oleh penguasa, sebagai manusia yang memiliki batas kesabaran dan kesadaran, maka bermunajat kepada Allah SWT melalui Doa dan Dzikir Bersama adalah solusi konkrit,” tegas Andika Wijaya.
Lebih lanjut, Andika menjelaskan bahwa selain bernilai ibadah, kegiatan ini dapat dimaknai sebagai energi spiritual yang memperkuat keyakinan dalam menghadapi konflik daerah, baik hari ini maupun di masa mendatang.
“Kekuatan daerah tidak hanya diukur dari ekonomi dan politik, lebih dari itu juga dari kokohnya persatuan dan semangat Ukhuwah Islamiyah. Karena itu, mari kita menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah,” ajaknya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Bone Bolango yang dicintai senantiasa damai, aman, dan kondusif. Andika juga berharap acara ini dapat menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan menjaga keberagaman dalam bingkai kebersamaan.
“Kegiatan ini sangat penting untuk kita dukung bersama, melihat situasi dan kondisi daerah saat ini,” pungkas Andika Wijaya menutup pernyataannya.
(Rep/JO)