BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Paguyuban KPMIPB: Kepemimpinan Sejati adalah tentang Memberi Arah, Semangat, dan Dukungan



GORONTALO, suaraindonesia1.com– Paguyuban Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pinolosian Bersatu (KPMIPB) menegaskan filosofi kepemimpinan yang mendalam, yang mengibaratkan seorang pemimpin sebagai seorang nahkoda yang tangguh di atas kapal. Filosofi ini menjadi pedoman dalam membangun keharmonisan dan kinerja organisasi, yang tidak hanya berfokus pada program kerja, tetapi juga pada ikatan persaudaraan dan kekeluargaan yang erat.


Dalam menjalankan fungsinya, seorang pemimpin hadir pada tiga posisi kunci:


1. Di Depan, Sebagai Penunjuk Arah

Pemimpin bertindak sebagai nahkoda yang berada di depan, menetapkan visi dan memastikan seluruh anggota memahami tujuan bersama. Ia memberikan contoh melalui keteguhan dan keberanian, karena keraguan dari pemimpin akan mengakibatkan disorientasi di dalam tim.

2. Di Tengah, Sebagai Pemersatu Semangat

Ketika tantangan atau "badai" menghadang, pemimpin tidak hanya berdiri di haluan. Ia turun ke tengah-tengah anggota, menyemangati, memberikan instruksi yang jelas, dan menenangkan situasi. Dari posisi inilah, ia membangun semangat juang dan kekompakan untuk memastikan organisasi tetap bergerak maju meskipun diterpa ombak persoalan.

3. Di Belakang, Sebagai Pendukung yang Menguatkan

Pemimpin juga hadir di belakang untuk memastikan tidak ada satu pun anggota yang tertinggal. Ketika ada yang mulai kelelahan atau kehilangan motivasi, ia memberikan dorongan dan dukungan, karena ia menyadari bahwa kesuksesan hanya dapat dicapai jika seluruh elemen bergerak secara bersama-sama.



Berdasarkan filosofi ini, Paguyuban KPMIPB percaya bahwa organisasi tidak hanya sekadar tentang rapat dan program kerja. Makna yang lebih dalam justru terletak pada rasa persaudaraan yang mengikat dan nilai-nilai kekeluargaan yang terbangun di dalamnya. Seorang pemimpin sejati adalah yang mampu menghadirkan diri di setiap momen: di depan untuk memberi arah, di tengah untuk membangun semangat, dan di belakang untuk mendorong yang hampir menyerah.


Reporter: Jhul Ohi

« PREV
NEXT »