GORONTALO UTARA - SuaraIndonesia1.com, Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi Provinsi Gorontalo di depan Kantor DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Rabu (05/11/2025), diwarnai dengan tindakan premanisme dan refresifitas oleh oknum aparat kepolisian Polres Gorontalo Utara yang melakukan pengamanan.
Ketua HPMIGU, Setiawan Gobel, yang juga menjabat sebagai Koordinator Paguyuban Gorontalo Utara, diduga mengalami pemukulan di bagian belakang kepala hingga terjatuh dan kemudian diinjak oleh oknum anggota kepolisian saat terjadi kericuhan dalam aksi tersebut.
Bukan hanya Koordinator Paguyuban Gorontalo Utara yang menjadi korban, mantan Ketua Bidang Politik, Hukum, dan HAM HPMIGU periode 2023–2024 juga dilaporkan turut mengalami tindakan serupa. Tindakan tersebut terjadi ketika massa mencoba menyampaikan aspirasi mereka lebih dekat ke halaman kantor DPRD.
Dengan kejadian tersebut kami seluruh paguyuban gorontalo utara menegaskan bahwa dugaan tindakan refresif tersebut merupakan bentuk pelanggaran etika dan profesionalisme aparat penegak hukum serta bentuk nyata dari pembungkaman demokrasi terhadap warga negara.Aparat yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, bukan sebaliknya melakukan tindakan kekerasan (pungkas sekretaris forum komunikasi paguyuban gorontalo utara)
Dalam kejadian ini ada rekaman video saat terjadinya tindakan premanisme dan refresifitas tersebut. Bukti video ini memperkuat bahwa kekerasan yang terjadi bukan sekadar dugaan, melainkan nyata terjadi di lapangan.
Dengan tegas, Forum Komunikasi Paguyuban Se-Kabupaten Gorontalo Utara mengecam keras tindakan premanisme oleh oknum kepolisian Polres Gorontalo Utara tersebut dan mendesak Kapolda Gorontalo untuk segera mengusut tuntas kejadian ini, serta memberikan sanksi tegas terhadap oknum aparat yang terlibat dalam tindakan kekerasan tersebut,lanjut sekretaris forum komunikasi paguyuban se-gorontalo utara.
Mahasiswa adalah bagian dari elemen demokrasi yang sah dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Maka, Gerakan mahasiswa tidak boleh ditakut-takuti, dibungkam, ataupun diberangus dengan kekerasan. Maka kami seluruh paguyuban akan kembali ke gorontalo utara dengan seluruh mahasiswa gorontalo utara untuk menggelar aksi di kantor DPRD dan polres gorontalo utara dalam waktu dekat.(tutup sekretaris forum komunikasi paguyuban se-gorut)


.jpg)

