BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Mahasiswa Kepung Kantor DPW NasDem Gorontalo, Desak Sanksi Keras untuk Aleg Terlibat Skandal Amoral



GORONTALO - SuaraIndonesia1.com, Gelombang protes kembali mengguncang dunia politik Gorontalo, Senin (3/11/25). Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) menggelar aksi tegas di depan Kantor DPW Partai NasDem Provinsi Gorontalo, menuntut sanksi keras terhadap saudari Dhenida Chairunissa, anggota DPRD Gorontalo Utara dari Fraksi NasDem yang diduga terlibat dalam skandal amoral, cibiran terhadap massa aksi, serta Isu calo P3K.


Aksi yang berlangsung sejak Siang ini sempat memanas dan nyaris ricuh, ketika massa berusaha memaksa masuk ke halaman kantor DPW. Namun, situasi berhasil dikendalikan setelah aparat kepolisian dan perwakilan partai menenangkan massa. Meski begitu, suara lantang mahasiswa tetap menggema: “NasDem jangan bungkam di hadapan moral yang ambruk Para kadernya"


Koordinator aksi, Setiawan Gobel, dalam orasinya menyebut bahwa partai NasDem harus berani bertanggung jawab secara moral dan politik atas perilaku kadernya yang telah mencoreng marwah lembaga DPRD dan merusak citra partai di mata publik.


“Bagaimana mungkin partai yang mengusung jargon Restorasi Indonesia justru membiarkan kadernya yang di duga melakukan tindakan amoral, menghina massa aksi (Cibiran) yang menyampaikan aspirasi dan bahkan terseret dalam isu Calo P3K? Ini penghinaan terhadap demokrasi dan pengkhianatan terhadap rakyat Gorontalo Utara!” tegas Setiawan dengan suara bergetar di tengah orasi.


AMPD menyoroti tiga poin utama tuntutan:

1. Dugaan Tindakan Amoral.

Sebuah video yang diduga melibatkan oknum anggota DPRD Gorontalo Utara dari Fraksi NasDem beredar luas di media sosial. Video tersebut, yang kini ramai diperbincangkan, dinilai mencederai etika pejabat publik dan mempermalukan lembaga DPRD serta partai politik tempatnya bernaung juga Melanggar Adat Gorontalo. 


2. Cibiran terhadap Massa Aksi.

Oknum anggota DPRD tersebut sebelumnya juga sempat Melakukan gestur cibiran kepada massa aksi Masyarakat, yang sedang menyuarakan aspirasi rakyat. Cibiran itu memantik kemarahan publik, karena dianggap melecehkan semangat perjuangan kaum intelektual muda yang berdiri di garis depan menegakkan moralitas dan keadilan sosial.

"Menghina massa aksi sama saja dengan menghina rakyat yang mereka wakili,” seru salah satu orator aksi.


3. Isu Calo P3K.

Massa juga menyinggung isu calo P3K  Yang di stetmenkan Oleh ketua komisi III Dari fraksi nasdem sampai dengan hari ini Belum bisa di buktikan. 

“Aleg nasdem gorut Yang mengeluarkan stetmen tersebut Harus mampu membuktikan, tapi kenyataanya dalam Usulan pansus P3K Fraksi nasdem malah milih abstain, padal stetmen ini muncul dari ketua komisi III Fraksi nasdem,” tegas Setiawan.


Dalam tuntutannya, AMPD meminta DPW NasDem Gorontalo untuk segera mengambil langkah konkret dengan memanggil, memeriksa, dan memberikan sanksi tegas kepada kader yang bersangkutan, baik secara etik maupun organisatoris.


Perwakilan DPW NasDem yang menemui massa menyampaikan bahwa partai akan menindaklanjuti laporan tersebut dan tidak akan menolerir perilaku yang mencederai moral partai.


“Kami sudah menerima aspirasi ini dan akan menelusuri kebenarannya. Jika terbukti, tentu ada sanksi sesuai mekanisme partai,” ujar salah satu pengurus DPW NasDem di hadapan massa.


Setelah berlangsung panas selama lebih dari dua jam, aksi akhirnya berjalan damai hingga selesai. Sebelum membubarkan diri, massa menegaskan akan mengawal kasus ini hingga tuntas dan mengancam akan kembali turun dengan jumlah massa yang lebih besar apabila DPW NasDem tidak menunjukkan langkah nyata.


“NasDem harus buktikan bahwa mereka partai restorasi, bukan partai yang melindungi moral yang runtuh. Kalau hari ini mereka diam, besok rakyat yang akan bersuara lebih keras,” tutup Setiawan Gobel.


Aksi ini menandai babak baru tekanan publik terhadap partai politik di Gorontalo, yang dituntut untuk tidak hanya berbicara soal perubahan, tapi juga berani membersihkan diri dari kader yang menodai kehormatan rakyat dan demokrasi.

« PREV
NEXT »