BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Sudah Tidak Mau Berkomitmen Berantas PETI, Mahasiswa Justru Dapat Represifitas dari APH POLDA Gorontalo



GORONTALO, suaraindonesia1.com — Tuntutan mahasiswa agar aparat penegak hukum menindak tegas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Gorontalo justru berbalas dengan kekerasan. Aksi damai yang digelar di depan Polda Gorontalo pada Rabu (5/11/2025) berubah ricuh setelah massa mendapatkan perlakuan represif dari aparat kepolisian.


Verdianyah Selaku Koordinator Lapangan Mengatakan Bahwa, Polda Gorontalo tidak memiliki komitmen serius dalam memberantas PETI yang merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat di sejumlah wilayah Kabupaten Pohuwato, Boalemo Hingga Bone Bolango. Mereka juga menduga adanya beking dari oknum aparat terhadap aktivitas tambang ilegal yang selama ini terus beroperasi tanpa sanksi hukum yang jelas.


“Kami turun ke jalan bukan untuk melawan hukum, tapi menegakkan kebenaran. Kami datang bawa data, bukti-bukti kongkrit hingga inisial oknum aparat dan sipil yang terlibat dalam PETI. Namun, yang kami dapat justru tindakan brutal dari aparat yang seharusnya melindungi rakyat,” tegas Verdiansyah.


Aksi yang dimulai secara damai itu mendadak tegang ketika sejumlah peserta aksi didorong dan dibubarkan secara paksa oleh petugas. Setelah melakukan pembakaran ban di depan Polda Gorontalo, sebagai bentuk amarah rakyat dalam lemahnya penegakan hukum, beberapa mahasiswa dilaporkan mengalami luka ringan akibat benturan dan tindakan kekerasan aparat.


Para demonstran menilai tindakan tersebut mencerminkan watak represif aparat terhadap gerakan rakyat kecil, sementara di sisi lain, aparat dinilai lamban bahkan terkesan menutup mata terhadap pelaku tambang ilegal yang meraup keuntungan besar dari sumber daya alam daerah.


“Jika aparat bisa sekeras ini kepada mahasiswa, mengapa tidak kepada pelaku tambang ilegal yang merusak lingkungan dan menipu negara dari pajak?” sindir koordinator lapangan Verdiansyah.


Publik kini menantikan langkah tegas dari Kapolda untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan membuktikan bahwa hukum tidak hanya tajam ke bawah, tetapi juga tegas kepada para pelaku kejahatan lingkungan.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polda Gorontalo belum memberikan klarifikasi resmi atas tindakan represif yang dilakukan anggotanya.


Reporter: JO

« PREV
NEXT »