GORONTALO UTARA, suaraindonesia1.com — Isu teror pengeboman di SMA Negeri 72 Jakarta tentu menjadi perhatian publik. Bagaimana tidak, sekolah yang menjadi ranah pendidikan justru ada tindakan terorisme.
Dalam merespon isu nasional tersebut, PERMAHI Gorontalo dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ichsan Gorontalo Utara menggelar kegiatan sosialisasi di SMP 1 Kwandang bersama Dinas Pendidikan Gorontalo Utara, Satuan Tugas Densus 88 Wilayah Gorontalo, dan Subdit IV Direktorat Intelkam Polda Gorontalo.
Dr. Irwan Abudi Usman, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Gorontalo Utara mengapresiasi kegiatan tersebut. Bukan hanya di SMP 1 Kwandang, Kadis Pendidikan tersebut siap memfasilitasi untuk sekolah dalam ruang lingkup Disdik Gorut.
"Kami dari Pemerintah Daerah mengapresiasi respon isu nasional dari adik-adik mahasiswa. Hal ini selaras dengan Program Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara yaitu Program Surga Kasih Sayang. Kita harus lakukan deteksi dini mengingat ancaman radikalisme kepada Anak SMP - SMA sudah mencapai 100 lebih," kata Kadis Pendidikan Gorut.
Presiden BEM Universitas Ichsan Gorontalo Utara, Sahril Koli, menyatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen mahasiswa Gorontalo Utara dalam peningkatan SDM di Gorontalo Utara.
"Kami berkomitmen dalam peningkatan SDM. Alasan mengapa sosialisasi dibuat pada tingkatan SMP faktornya adalah penyebaran radikalisme sekarang melalui game online, contohnya PUBG, Free Fire, dan Roblox," ujarnya.
Tidak sampai disitu, Sahril pun meminta kepada stakeholder di Gorontalo Utara agar memperhatikan peningkatan Sumber Daya Manusia dan pencegahan awal.
"Kami meminta para pimpinan daerah agar menseriusi hal ini, dan kami berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara, Kadis Pendidikan, Densus 88, Polda Gorontalo, dan khususnya Ketua Umum PERMAHI Gorontalo sebagai inisiator yang merupakan putra daerah Gorontalo Utara," pungkasnya.
(JO)




