BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Festival Kesenian Rakyat Internasional Erau Adat Kutai di KALTIM



TENGGARONG – Festival Kesenian Rakyat Internasional Erau Adat Kutai V akan
berlangsung 22 hingga 30 Juli ini. Sebanyak sembilan negara asing anggota Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) sudah memastikan berpartisipasi dalam festival tahunan itu.

Kesembilan negara tersebut adalah Slowakia, Polandia, Bulgaria, Thailand, Jepang, Taiwan, India, Korea Selatan, dan Afrika.

Selain negara anggota CIOFF, Erau tahun ini juga dimeriahkan tujuh kelompok seni dari dari empat provinsi dan 44 paguyuban yang ada di Kutai Kartanegara.

Kepala Dinas Pariwisata Kukar Sri Wahyuni mengatakan, jumlah negara asing yang berpartisipasi dalam Erau kali ini memang berkurang, dari 12 menjadi sembilan. Namun begitu, keikutsertaan peserta dalam negeri meningkat. Ini tidak terlepas dari terpilihnya Erau sebagai Festival Budaya Terpopuler pada Anugerah Pesona Indonesia 2016.  “Kita masih menunggu konfirmasi dari tim kesenian dari Bogor dan Gorontalo,” kata Sri, pekan tadi.

Keikutsertaan tim kesenian negara asing memberikan warna dalam perhelatan Erau lima tahun terakhir. Tak hanya masyarakat, seniman lokal, kata Sri, juga bersemangat menampilkan keseniannya karena disaksikan oleh peserta mancanegara.

“Kami akan tampilkan upacara adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pentas seni dan budaya, lomba olah raga tradisional, lomba perahu naga, lomba perahu motor, expo dan pesta rakyat, pasti meriah,” ujar Sri.

Pembukaan Erau pada 23 Juni nanti akan dihadiri para duta besar negara ASEAN dan Presiden CIOFF Indonesia Said Rachmat.  Sejumlah kepala daerah seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Wallikota Bogor Bima Arya juga memastikan diri menghadiri acara tahunan ini.

Menurut Sri, Erau tak hanya memberikan dampak bagi pariwisata Kukar, namun juga bagi ekonomi kerakyatan. Sesuai survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar, perputaran uang selama Erau berlangsung mencapai Rp30 miliar. Pemilik hotel hingga pedagang asongan kecipratan berkah festival pelestarian budaya tersebut.(azis)


sumber:KORAN KALTIM
« PREV
NEXT »