Geram Anaknya Tidak Diterima Sekolah, Puluhan Warga Gelar Aksi 'Ngemis' di Halaman Pemkot

Puluhan orangtua dan pemerhati pendidikan melakukan aksi di halaman kantor Walikota Balikpapan, Selasa (18/6/2017) menuntut
kepastian anaknya agar dapat diterima di sekolah negeri.

Pasalnya anak-anak mereka tidak lolos di jalur bina lingkungan pada Penerimaan Pendaftaran Peserta Didik (PPDB) tahun ini.

Di halaman kantor pemkot, massa gabungan dari STABIL, FORMAT, FKPWB, dan SINBER membentangkan tiga spanduk berukuran 1x3 meter bertuliskan “Anak Kami Sulit Bersekolah di Balikpapan, Sekolah Negeri di Balikpapan Hanya Institusi Pintar dan Si Kaya dan Anak Kami Juga Ingin Pintar !!!”

Tak hanya membentangkan spanduk tuntutan, massa juga membawa seperangkat pengeras suara yang biasa digunakan di masjid dan berorasi.

Seorang orator, Herry Sunaryo dari STABIL mengutarakan baik pemkot dan DPRD Balikpapan selalu berjanji mewujudkan Kota Balikpapan sebagai kota pendidikan.

Namun faktanya, kata Hery, tiap hari khususnya menjelang PPDB warga selalu diminta mengemis untuk mendapatkan pendidikan layak.

Terkait pembangunan pendidikan, pihaknya sudah bersurat ke DPRD Balikpapan beberapa hari lalu. Namun ia menyayangkan tidak ada respon sama sekali. Hingga akhirnya mereka sepakat melakukan unjuk rasa.

“Sudah faham mereka, Balikpapan ini kekurangan sekolah dan kelas, eh malah bangun kantor DPRD. Oleh karena itu, kita ambil tema aksi kita aksi mengemis pada penguasa. Karena kita orang miskin tidak bisa cerdas. Bahwa sekolah bukan untuk si miskin, tapi si orang kaya saja,” ucapnya.

Herry pun menyoroti pemerintah yang dianggapnya kurang memperhatikan pembangunan sekolah.

“Sudah tahu Balikpapan kekurangan sekolah dan kelas, malah bangun kantor DPRD,” seru Hery disambut massa dengan teriakan “Merdeka”.(azis)


sumber:TRIBUNKALTIM