Bahkan kita bisa menatap kerlip mewahnya Singapura dari puncak Bukit Senyum di malam hari.
Luas Singapura pun hampir seluas pulau Batam, 699 km2. Semuanya hampir mirip. Tapi bila kita membandingkan kemajuan dua pulau kecil ini, amat jauh bedanya
tidak pernah menemukan jawaban atas jauhnya perbedaan ini. Padahal hampir semuanya mirip. Luas pulaunya mirip, kondisi iklimnya, letak topografinya, letak geografisnya, sampai ke fisik orangnya, hampir mirip. Tak jauh berbeda.
Bahkan, orang Singapura kalau diakhir pekan suka melancong dan belanja cemilan di Batam. Sama persisnya, dengan kebiasaan orang Batam ( dan orang Indonesia lainnya ) yang melancong ke Singapura hanya sekedar untuk membeli kaos oblong bergambar singa dan makan nasi Padang.
Cobalah nongkrong di Mega Mall, Batam Centre di hari Sabtu atau hari Minggu. Akan kamu jumpai orang – orang Singapura memborong kaos oblong bikinan Indonesia, anak mudanya main TimeZone, antri memborong J.Co donuts, dan kegiatan akhir pekan lainnya dan sekarang Kota batam yang dulu jadi primadona.
Kini kota batam akan jadi kota hantu.
Batam tak lagi menjanjikan buat para pencari kerja.disebabkan ratusan industri tutup.mulai dari industri elektronik dan munafacturing sampai shipyard ( galangan kapal ).perusahaan - perusahaan lebih memilih hengkang dari batam untuk mencari biayayang lebih rendah untuk melanjutkan usahanya.ribuan calon pekerja memutuskan untuk kembali kedaerah masing-masing.disebabkan perusahaan yang tersisa membutuhkan tambahan pekerja 20 orang dan yang melamar ribuan pelamar. (Richi)
