Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pemerintah tidak
akan tinggal diam melihat gerai-gerai ritel berjatuhan. Ia akan mencari
tahu penyebab di balik tutupnya gerai Lotus Thamrin tersebut.
"Kami akan terus memonitor perubahan dari perekonomian
apakah diakibatkan suatu era digitalisasi," ujar Sri Mulyani di Jakarta,
Selasa (24/10/2017).
Menurut Sri Mulyani, alasan ritel modern menutup gerainya
bisa saja disebabkan oleh rencana transformasi ke online. Hal itu
menyusul perkembangan ekonomi digital.
Sri Mulyani mengatakan, "Menilai sektor ritel sebagai salah
satu sektor yang penting bagi ekonomi. Sebab sektor tersebut
berhubungan langsung dengan kebutuhan konsumsi masyarakat."
"Tetapi kami juga melihat sektor lain apakah mereka
menghadapi tekanan atau perubahan karena adanya konsep digitalisasi
ekonomi atau tidak. Kami akan terus memformulasikan policy -nya," kata
Sri Mulyani.
Kemarin, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
justru mengungkapkan, angka penjualan ritel mengalami kenaikan sebesar 5
persen hingga kuartal III 2017. Hal itu sekaligus membantah anjloknya
penjulan ritel.
"Saya tidak bisa bicara secara mikro, tetapi secara umum,
kami dalam rapat kemarin itu melihat retail sudah ada perbaikan,"
ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Tidak hanya itu, bahkan BI mengatakan bahwa penjualan
industri otomotif, perdagangan, perhotelan, hingga restoran sudah
mengalami perbaikan pertumbuhan. (JSN)