WAROPEN-Suaraindonesia1.com. Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si., memberikan klarifikasi resmi terkait penjemputannya terhadap Calon Gubernur Provinsi Papua, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano (BTM), di Pelabuhan Pedemani, Waren. Dalam pernyataannya, Bupati menegaskan bahwa langkah tersebut dilakukannya sebagai bentuk penghormatan antar sesama kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sekaligus telah mendapatkan izin resmi dari Penjabat Gubernur Papua.Minggu (20/07/2025)
“Saya ini Bupati, dan tentu ada aturan serta kewajiban menjaga netralitas. Tapi saya juga kader PDIP dan diusung sebagai calon bupati oleh PDIP. Maka saya rasa perlu menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat Waropen, terutama untuk menjawab sejumlah perbincangan yang beredar di beberapa grup WhatsApp terkait penjemputan Bapak BTM,” ujar Bupati Mote.
Ia menekankan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kegiatan kampanye, dan hanya melakukan penjemputan terbatas di pelabuhan sebagai bentuk penghormatan politik, bukan dukungan resmi dalam kapasitas sebagai kepala daerah.
“Saya tidak hadir di lokasi kampanye. Saya hanya menjemput di pelabuhan, karena menghormati sebagai sesama kader partai. Hal yang sama akan saya lakukan jika Calon Gubernur nomor urut 2, MDF, datang ke Waropen. Saya juga akan menjemput, karena saya menjaga netralitas kepada kedua calon,” jelasnya.
Bupati FX Mote juga menjelaskan bahwa seluruh proses penjemputan telah melalui prosedur yang benar, dengan pengajuan izin resmi kepada Pj Gubernur Papua dua hari sebelumnya, dan telah mendapat persetujuan.
“Saya sudah kirim surat izin dan telah diterima oleh Pj Gubernur Papua. Jadi semua yang saya lakukan sudah sesuai prosedur. Ini penting saya sampaikan agar masyarakat Waropen tahu dan tidak salah paham,” tegasnya.
Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Bupati sebagai upaya meredakan polemik dan kesalahpahaman publik yang sempat mencuat di media sosial dan ruang-ruang percakapan daring. Ia menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat Waropen untuk tetap menjaga kedamaian, persatuan, dan kondusivitas menjelang PSU Pilkada di Tanah Papua.
Penulis : Niko
Editor : Redaksi