BONE BOLANGO, suaraindonesia1.com - Bone Bolango untuk yang ketiga kalinya menjadi sorotan publik. Aroma dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menyeruak di tubuh pemerintahan daerah bukan lagi sekadar isu — melainkan alarm keras bagi penegak hukum dan masyarakat sipil.
Di tengah gelombang keresahan itu, Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Peduli Bone Bolango tampil sebagai kekuatan moral dan intelektual, menegaskan sikap: tidak ada ruang bagi praktik kotor yang merampas hak rakyat. Aliansi ini tidak datang membawa kepentingan politik, tetapi membawa nurani rakyat yang menuntut keadilan.
Setiap rupiah yang dikorupsi berarti satu fasilitas publik yang hilang, satu anak yang gagal mendapat pendidikan layak, satu rakyat yang kehilangan hak dasar. Kami menyuarakan fakta bahwa dugaan keterlibatan pejabat tinggi daerah dalam kasus KKN adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah publik.
Dalam langkah strategisnya, Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Bone Bolango kini membangun sinergi dan komitmen bersama Kejaksaan Tinggi Gorontalo. Komitmen ini menjadi sinyal kuat bahwa penegakan hukum tidak boleh berjalan setengah hati. Mahasiswa dan rakyat siap menjadi mata dan telinga publik — mengawal, mengawasi, dan menuntut percepatan penyelesaian kasus dugaan KKN yang selama ini seolah berjalan di tempat.
Kejaksaan Tinggi pun ditegaskan sebagai ujung tombak penegakan keadilan. Komitmen bersama ini bukan sekadar seremoni, tetapi wujud nyata integritas lembaga hukum yang berpihak kepada kebenaran dan keadilan rakyat. Tidak boleh ada kompromi bagi pelaku penyimpangan. Tidak boleh ada ruang bagi pejabat yang menggunakan kekuasaan untuk memperkaya diri.
Bone Bolango membutuhkan pemulihan kepercayaan publik. Dan itu hanya mungkin jika kebenaran ditegakkan tanpa pandang bulu. Aliansi Mahasiswa dan Rakyat menegaskan: hukum harus tajam ke atas, bukan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Mereka menuntut transparansi proses hukum, percepatan penyelidikan, serta keberanian kejaksaan untuk menuntaskan perkara tanpa intervensi.
Gerakan ini adalah bukti bahwa suara mahasiswa dan rakyat tak pernah padam. Dari jalanan hingga ruang diskusi, dari spanduk hingga laporan resmi, kita akan terus jadi bayang-bayang untuk penegak hukum manakala perihal ini tidak terselesaikan dengan adil.
Reporter: JO




