JAKARTA, suaraindonesia1.com - Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) turut memberikan kecaman keras terhadap tayangan program Xpose di TV nasional Trans 7 yang diduga mengandung unsur pelecehan terhadap budaya pesantren.
Kecaman tersebut disampaikan oleh Bendahara Umum PB SEMMI, Achmad Donny, yang juga Alumni Pondok Pesantren Ma'had Mamba'ul Hikam Jombang Jawa Timur. Ia mengecam keras tayangan program XPose yang menayangkan kehidupan dan budaya pesantren tanpa riset yang tepat, cenderung ngawur dan lebih terlihat seperti menghina.
"Ya, kami sangat menyayangkan media sebesar Trans 7 bisa menayangkan program yang tidak bermutu seperti itu, tayangan yang menampilkan kehidupan dan budaya pesantren dengan framing negatif dan narasi yang seolah melecehkan marwah pesantren, para santri, kiyai, dan ulama. Tayangan ini tentu sedikit banyak akan menimbulkan persepsi publik yang negatif terhadap institusi pesantren, kami membayangkan dampak buruk yang ditimbulkan, sungguh tayangan yang menyesatkan," tandas Donny.
Donny menambahkan bahwa selama ini Pesantren telah menjadi penopang pendidikan di Indonesia, pondok pesantren adalah instrumen perjuangan bangsa Indonesia khususnya di bidang pendidikan. "Berapa banyak pemimpin bangsa, kiyai dan ulama yang dilahirkan dari rahim pesantren bahkan jauh sebelum Indonesia ini ada, pesantren sudah lebih dulu memberikan kontribusi nyata terhadap peradaban manusia. Peristiwa ini tentunya sangat melukai hati kami para santri," tegas Donny.
"Pada masa pra kemerdekaan Santri, kiayi, ulama dan pesantren juga ikut serta dalam perjuangan mewujudkan kemerdekaan Indonesia, tidak hanya dalam siar agama dan peradaban, para santri, ulama dan kiayi pun turut serta mengangkat senjata berjuang melawan penjajah hingga Indonesia merdeka dan kemerdekaannya dapat kita nikmati sampai hari ini, maka dari itu sangat tindak pantas tayangan program XPose Trans 7 tersebut menayangkan cuplikan video dan narasi negatif yang menyudutkan kiyai dan pesantren," ungkap Achmad Donny, Alumni Pondok Pesantren Ma'had Mamba'ul Hikam Jombang Jawa Timur.
Lanjut Donny menegaskan bahwa Trans 7 tidak cukup hanya menyampaikan permintaan maaf. "Harus ada langkah konkret yang bisa menghilangkan dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari kelalaian pihak Trans 7 itu sendiri, lihat saja hari ini sudah banyak sekali seruan-seruan aksi boikot Trans 7 yang muncul dari segala penjuru, ini tentu saja akan menimbulkan gangguan stabilitas keamanan di Indonesia," tutup Donny.
Reporter: Jhul Ohi



