BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

BEM Nusantara Gorontalo Kecam Tindakan Represif Aparat Kepolisian


GORONTALO, suaraindonesia1.com
— Wakil Koordinator BEM Nusantara Gorontalo, Erwin Ibrahim, mengecam keras tindakan represif yang dilakukan aparat Kepolisian Daerah Gorontalo terhadap massa aksi mahasiswa di depan Mapolda Gorontalo. Aksi yang digelar untuk menyampaikan aspirasi tersebut berujung pada insiden represifitas dan tindakan yang dinilai tidak mencerminkan prinsip pengamanan yang humanis.


“Kami mengecam keras tindakan represif yang dilakukan aparat. Mahasiswa datang untuk menyampaikan aspirasi, bukan untuk diperlakukan sebagai ancaman. Demokrasi kita hari ini sudah cukup terluka, jangan lagi ditambah dengan perilaku aparat yang tidak mencerminkan profesionalisme,” ujarnya.


Ia menegaskan bahwa tindakan represif—sekecil apa pun bentuknya—adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanat Undang-Undang untuk melindungi hak setiap warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Aparat keamanan seharusnya menjadi garda terdepan dalam memastikan kebebasan berekspresi tetap terjaga, bukan justru melakukan tindakan intimidatif yang dapat mencederai demokrasi.


“Aparat harusnya menjadi pelindung rakyat. Ketika suara mahasiswa dibungkam dengan kekerasan, maka itu bukan sekadar tindakan represif—itu adalah bentuk kemunduran demokrasi. Kita tidak boleh membiarkan demokrasi mati perlahan di tangan mereka yang seharusnya menjaganya,” tegas Erwin.


Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut bukan hanya menciderai mahasiswa, tetapi juga mencoreng wajah institusi kepolisian yang selalu menggaungkan pendekatan humanis. “Dalam falsafah demokrasi, kekuasaan tanpa kendali adalah ancaman. Ketika suara rakyat dipaksa diam, maka negara kehilangan cermin moralnya. Seperti dikatakan banyak filsuf, ‘kekuatan yang tidak diarahkan pada keadilan adalah bentuk lain dari penindasan’,” imbuhnya.


“Seorang pemikir pernah mengatakan, ‘Jika kebebasan hilang, maka hilanglah martabat manusia.’ Tugas aparat bukan memadamkan suara, tetapi memastikan suara itu dapat didengar tanpa rasa takut.”


Ia meminta Kapolda Gorontalo segera mengevaluasi jajaran yang terlibat dan memastikan kejadian serupa tidak lagi terulang.


(JO)

NEXT »