BATAM, suaraindonesia1.com – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Wilayah Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan empati dan solidaritas yang mendalam kepada seluruh masyarakat yang terdampak bencana di berbagai wilayah Sumatera. Dalam situasi darurat kemanusiaan seperti ini, SEMMI Kepri mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghentikan perdebatan yang berpotensi memicu emosi publik dan kembali memusatkan perhatian pada keselamatan serta keberlangsungan hidup warga terdampak.
Ketua SEMMI Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, La Dewasatria Perdana Shandy, menyampaikan bahwa dinamika pernyataan yang berkembang di ruang publik terkait statemen Anggota DPR RI Endipat Wijaya perlu dipahami secara utuh dan jernih, agar tidak mengaburkan fokus utama bangsa dalam menghadapi bencana.
“Bapak Endipat Wijaya, sebagai Anggota DPR RI, sejatinya sedang menjalankan fungsi pengawasan dengan mengkritisi kinerja Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), khususnya dalam hal penyampaian informasi penanganan bencana kepada publik. Kritik tersebut berangkat dari niat baik agar kerja-kerja negara dapat dikomunikasikan secara lebih utuh, jelas, dan tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat,” ujar La Dewasatria.
SEMMI Kepri menegaskan bahwa kritik tersebut bukan ditujukan untuk meniadakan peran relawan, masyarakat sipil, maupun solidaritas publik, melainkan untuk memastikan bahwa kehadiran negara dalam penanganan bencana dapat dipahami secara menyeluruh oleh masyarakat luas.
“Negara sangat dituntut kehadirannya dalam situasi seperti ini, dan pada prinsipnya negara telah bekerja sejak hari pertama bencana terjadi. Namun kita juga harus memahami bahwa bencana di Sumatera memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, kompleks, dan menghadirkan tantangan besar dalam hal koordinasi, logistik, serta komunikasi publik,” lanjutnya.
Menurut SEMMI Kepri, apabila terdapat perbedaan pandangan di ruang publik, hal tersebut seharusnya tidak berkembang menjadi perdebatan yang menimbulkan amarah, kebencian, atau saling menyalahkan. Justru, kondisi bencana membutuhkan ketenangan, empati, dan kerja bersama.
“Dalam situasi darurat kemanusiaan, perdebatan sebaiknya kita sisihkan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana seluruh elemen bangsa, negara, relawan, dan masyarakat bersatu dalam semangat gotong royong untuk memastikan keselamatan warga dan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak,” tegas La Dewasatria.
SEMMI Kepri memandang bahwa kehadiran negara dan solidaritas masyarakat bukanlah dua hal yang saling berlawanan, melainkan kekuatan yang harus saling menguatkan. Kritik, pengawasan, dan solidaritas harus ditempatkan dalam satu tujuan yang sama, yaitu kemanusiaan.
“Di atas segala dinamika narasi, korban bencana adalah pusat perhatian kita bersama. Mari kita jaga ruang publik tetap sejuk, saling menghormati niat baik, dan mengarahkan seluruh energi bangsa untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang berjuang di tengah bencana,” tutup La Dewasatria.
Reporter: Jhul-Ohi




