PBB, Partai Nasionalis dan Pancasilais.


Tambolaka SBD skrinews Partai Bulan Bintang (PBB) merupakan partai politik yang Nasionalis dan Pancasilais dalam berdemokrasi.Banyak orang keliru memandang PBB sebagai partai Islam.Di banyak daerah Pengurus PBB adalah orang-orang bukan Islam, termasuk anggota legislatif juga tidak semuanya beragama Islam.
Demikian yang disampaikan Ketua DPC PBB kabupaten Sumba Barat Daya  (SBD) Provinsi NTT, Octavianus Dapa Talu pada media, Kamis 29 November di markas PBB SBD saat mendengar adanya berita-berita miring yang berusaha menyerang para calegnya saat kampanye di desa-desa.

Benar PBB adalah partai yang didirikan dengan azas Islami,tetapi dalam prakteknya PBB sangat nasionalis dan Pancasialis,buktinya PBB sangat mengutamakan keutuhan NKRI.Di beberapa daerah seperti Papua dan NTT, kepengurusan dan anggota legislatif PBB dari umat Nasarani, hal ini sudah membuktikan PBB sangat nasionalis dan Pancasilais” ungkapnya.

Lebih lanjut Octa mengatakan dirinya tidak merasa terganggu sama sekali dengan adanya isu yang beredar di SBD yang meragukan nasionalismenya PBB, karena seluruh caleg PBB di 5 dapil sudah siap dan mempunyai komitmen untuk mencapai target minimal mempunyai Fraksi sendiri di DPRD Kabupaten SBD nanti.

Target kami harus mempunyai fraksi sendiri nanti jadi berarti minimal memperoleh 3 kursi DPRD, kalau sampai melebihi target tersebut, PBB akan siap tampil dalam Pilkada tahun 2024 nanti,kami akan maju dengan kader kami sendiri” tuturnya lebih jauh.

Hal senada juga diungkapkan oleh Solihin Pure sesaat sebelum membuka kegiatan Pendidikan Politik dan pembekalan caleg Partai Bulan Bintang Kabupaten Sumba Barat Daya pada hari Rabu,28 November kemarin di Aula Sinar Tambolaka
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Solihin Pure mengatakan,PBB adalah Partai Islam.Partai Islam yang paling nasionalis dan pancasialis yang berdiri tanpa ada perbedaan agama.
Dirinya mencontohkan SBD dan Papua yang semua pengurusnya berasal dari non Islam. Hal itu tambahnya harus terus dipelihara dan menjadi modal untuk membendung segala anggapan negatif tentang partai tersebut. Dengan demikian ia meyakini PBB dapat memenangkan Pileg.

Saya ambil contoh di Papua daerah Timika ada tujuh anggota Dewan dari PBB yang kesemuanya beragama Nasrani,” jelasnya.
Sementara itu dalam konstelasi politik tingkat Nasional kaitannya dengan Pilpres, Solihin mengatakan bahwa sampai saat ini PBB belum mengambil sikap untuk mendukung salah satu kubu calon presiden dan wakil presiden. PBB lebih mementingkan untuk memenangkan pileg ditingkat Daerah kabupaten/kota,propinsi dan pusat.

Ia menegaskan agar kader PBB fokus pada pileg dan memenangkan PBB di dapil masing-masing. Ia juga mengharapkan supaya ada kaum perempuan dapat memenangkan pileg di Tahun 2019.
Bulan Januari PBB baru adakan Rakornas untuk mengambil sikap dalam mendukung salah satu paslon presiden dan wakil presiden,
sedangkan saat ini PPB lebih fokus untuk memenangkan PILEG, ” tandasnya.

Seperti diketahui PBB SBD saat ini sangat focus dalam menghadapi PILEG 2019, setiap dapil saling koordinasi untuk mencapai target yang sudah ditentukan untuk tidak mengulangi pengalaman pahit yang dialami pada tahun 2014 yang lalu, yang seharusnya PBB memperoleh 3 kursi DPRD tetapi kehilangan 2 kursi karena adanya penggembungan suara oleh partai lain, sehingga PBB menjadi kehilangan kursi. Setelah melalui proses hukum di Mahkamah Konstitusi dan DKPP akhirnya KPUD SBD dipecat.(Mustari)